Rabu, 16 Januari 2013

Hujan pagi ini.....



Hujan pagi ini benar-benar melumpuhkan Jakarta. Sejak semalam hujan mengguyur deras hingga pagi ini... 

Hujan deras pagi ini mengingatkan aku pada kenangan saat kecil dulu. Ada hal sederhana yang selalu diminta Ibu pada kami anak-anaknya di saat hujan turun deras dengan selingan petir-petir yang menyambar. Ibu selalu meminta salah seorang anak lelakinya untuk mengumandangkan adzan dengan lantang sembari beliau terus saja berdzikir. Saya yang saat itu masih kecil, saya tetap saja tidak mengerti apa maksudnya mengapa harus mengumandangkan Adzan saat hujan deras. Tapi anehnya, tetap saja kami selalu siap sedia tanpa dipaksa untuk ber-Adzan segera. Dan hasilnya, hujan tetap saja belum berhenti meski kami anak-anaknya telah selesai mengumandangkan Adzan dengan lantang.

Ibu saya selalu bilang bahwa Adzan adalah bagian dari doa agar hujan deras tidak menjadi bencana yang bisa saja merepotkan. Adzan saat hujan juga doa bersyukur atas limpahan air dari langit yang menyejukkan. Ibu bilang, sederhananya, daripada meratapi hujan deras dengan terus saja berkeluh kesah tak menentu ya lebih baik Adzan dan berdzikir.

Mungkin hal-hal sederhana ini yang saat ini benar-benar dirindukan saat kita dewasa dan telah menjadi orang tua dari anak-anak kita. Memang akan sangat menyenangkan bila melihat anak-anak kita berebut untuk mengumandangkan Adzan saat hujan deras seperti pagi ini dan kita sembari melantunkan kalimat dzikir tanda bersyukur. Mungkin ini alasan yang dimaksud Ibu untuk menikmati sesuatu yang membahagiakan hati lewat hal-hal yang sederhana. Terlepas dari manfaat dari Adzan untuk menghindarkan bencana atau bentuk syukur dari manfaat hujan, Ibu saya telah dapatkan kebahagiaan sendiri dalam bentuk yang berbeda
Mudah-mudahan hal-hal sederhana ini tetap bisa kita dapatkan saat ini lewat anak-anak kita untuk bahagiakan hati...