Rabu, 03 Juni 2020

Kembalilah ke Masjid

Buat diri yang sudah merasa nyaman kembali ke jalanan karena bosan di rumah... 
Buat diri yang harus kembali pergi kerja karena tetap ingin gajian...
Buat diri yang kembali pergi ke pasar untuk beli makanan...
Buat diri yang berkerumun di mall borong kebutuhan bulanan....
Kembalilah dulu ke Masjid.

Buat diri yang tetap di rumah...
Buat diri yang terlelap dalam nyaman di kamar...
Buat diri kaum rebahan dan senderan di sofa...
Buat diri penghambur waktu luang...
Gerakkan hati untuk jadikan masjid tujuan pertama saat nanti mulai nyaman dan aman keluar rumah..
Bangkit dan kembalilah ke Masjid.

Hidup tak sekedar jalan2 pengusir bosan
Hidup tak sekedar kerja demi gajian
Hidup tak sekedar ke pasar beli makanan
Hidup tak sekedar puaskan nafsu sendiri
Hidup tak berarti selalu merasa nyaman
Hidup juga tak berarti bisa terus rebahan dan bermalasan
Hidup tak berarti terus bebas-sebebasnya dengan waktu luang
Hidup itu harusnya kembali ke Pemilik Hidup

Bila rela berpeluh untuk kembali ke jalan, kenapa tak ingin kembali lagi ke masjid yang nyaman?
Bila tak hirau dengan penuhnya pasar, kenapa tak dahulukan kembali ke masjid yang hanya beberapa shaf?
Bila kembali semangat kerja sepanjang hari, kenapa tak sempatkan kembali ke masjid yang hanya butuh 10 menit?
Bila ke mall borong semua barang2 dan tak berdaya harus saat antri 1 jam menunggu kasir, kenapa tak mau ke masjid borong tumpukan pahala dan tundukkan diri untuk bersujud disana?
Bila putuskan kembali ke jalan, ke pasar, kembali kerja, atau tetap rebahan di rumah kedepankan logika atau pembenaran pikiran dan nafsu...
Kembali ke Masjid hanya perlu hati yang ciptakan rindu untuk mengetuk rumah-Nya. Ramaikan rumah-Nya meski hanya sejenak disana.

Mungkin benar adanya perjalanan terjauh adalah kembali ke Masjid meski hanya berjarak sepelemparan batu....
Hanya hati yang rindu yang bisa meringankan langkah menuju kesana.

#self reminder yg udah entah brapa bulan blm beranjak ke masjid tapi tetap kerja, ke pasar, ke mall.

Written on Ramadhan 2020

Selasa, 02 Juni 2020

Sami'na Wa Attho'na

Setiap kali anak-anak dan emaknya pengen beli sesuatu yg lumayan mahal, saya selalu katakan kalimat ajaib, "Sabar ya... kalian Sami'na Wa Attho'na dulu.."

Dan setiap kali dengar kalimat itu, mereka seketika langsung senyum kecut.
"Hmmm.... pasti gak jadi dibelikan"
"Ayah mah pasti bohong nih..."
"Ntar palingan yg dibelikan beda ama yg dipengen..."
"Mana mungkin ayah belikan barang yang mahal..."
Dan tetap saya gak bergeming.

Apa yang saya lakukan ke anak & istri sebetulnya hanya copy & paste apa yang dulu diucapkan Ibu. Saya ingat dulu jaman SD merengek minta dibelikan robot mainan. Tiap kali jalan-jalan belanja dan lewat toko mainan, mata ini gak lepas dari deretan robot 3 in 1 yg dulu berasa super keren. Tapi cepat-cepat Ibu tarik tangan saya untuk lekas menyingkir dari toko. Sesampai di rumah, Ibu ucapkan kalimat mantra itu, "Sabar ya... Sami'na Wa Attho'na dulu".

Dulu ketika saya kecil, kalimat itu artinya sama seperti yang dipahami anak saya sekarang. Itu artinya Ibu gak akan dibelikan mainan itu sekarang meski cukup punya duit. Bisa juga artinya Ibu gak punya duit selain untuk beli kebutuhan rumah. Atau sama juga itu artinya saya cuma punya mimpi punya sesuatu yang entah kapan jadi kenyataan.

"Kami Dengar dan Kami Taat"

Itu arti harfiah dari kalimat itu. Ibu ajarkan ajaibnya kalimat itu jauh-jauh hari tanpa harus terangkan apa maksudnya. Saat sekarang jadi seorang ayah, jadi paham makna kalimat itu. Lewat kalimat itu, Ibu ajarkan seperti itulah seharusnya menjalani hidup. Saat kekurangan, dimintanya kita bersabar. Dan saat berkecukupan, menahan diri tak luapkan nafsu keinginan. Lebih baik berbagi dulu dengan yang sedang membutuhkan.

Sampai kapanpun, selama hidup kita cuma diminta untuk mendengar dan taat dengan Sang Penguasa Hidup. Jadi manusia itu cuma diminta manut dan tidak menuntut. Kemenangan sejati adalah saat mampu menahan diri, tersenyum saat berbagi, dan berbahagia apapun keadaannya.

Selamat ber-Lebaran...

#ManutLebaranDiRumahAja
#SholatIedDiRumah