Selasa, 22 Agustus 2017

Bocah-bocah Subuh





Sampeyan tahu Mas yg buat rame masjid pas subuh?
Lihat tuh kumpulan bocah di pojok situ. Entah dari mana datangnya, Bocah-bocah itu pastinya tiap subuh datang lebih dulu dari kebanyakan bapak-bapak yg subuhan di masjid ini.

Mereka itu yg buat rame mesjid ini. Bocah-bocah itu tetaplah anak-anak yg gak kenal waktu becanda & main-main. Ada yg isengin kasih upil temennya, mainan air pas wudhu, lari2an kesana-kemari, main pukul2an atau ada juga yg tetap duduk bersila tertunduk tidur. Tapi perhatikan semangatnya, mereka kompak bangun pagi demi subuhan. Dan begitu iqomah, berbaris rapi di shaf paling belakang siap untuk sholat.

Bocah-bocah itu yg buat tukang molor kayak saya & bapak2 newcomers semangat berdatangan ke masjid. Masa iya mau kalah ghirahnya ama bocah ingusan? Masa iya gak malu ama kompaknya anak2 itu berangkat subuhan?

Bocah-bocah itu nantinya bakal jadi generasi terbaik akhir jaman. Mereka bakal jadi penerus indahnya Islam. Kalau sedari kecil sudah semangat jadi pejuang subuh, tak perlu diragukan lagi hebatnya kelak. Kita do'akan bareng-bareng kelak mereka jadi ahli surga.

Bocah yang rajin subuhan itu otaknya pasti bersih. Jadi dia bakal ingat siapa aja yang rajin subuhan. Kalo sampeyan jadi rajin subuhan ke masjid Mas, Insya Allah mereka ini bisa jadi penyelamat kita di akhirat nanti.

Bayangkan nanti kalau Sampeyan di akhirat sedang dihisab dan mampir dulu di neraka, tiba-tiba bocah-bocah itu yang duluan ke surga panggil-panggil nama Sampeyan, memohon Allah untuk dibebaskan dari siksa neraka :
“ Ya Allah bebaskan dia dari neraka, kita kenal Laki-laki itu yang sering subuhan bareng... Itu kan Bapak-bapak yang berdiri di depan shafku, itu yang sering kasih senyum, itu yang sering ingatin jangan berisik, itu yang selalu pilih shaf paling pojok, itu yang selalu wangi, itu yang selalu pake sarung, itu yang mukanya sangar, itu yang datangnya paling terakhir, dan itu-itu lainnya... “

Lagian kalo Sampeyan rajin subuhan, gak ada lagi kan alasan kesiangan masuk kantor? 😊
#tetapramaikansubuh
#selfreminder

Terinspirasi dari hadits ini :
Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits yang panjang, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda tentang syafaat di hari kiamat :
“Demi Allah Yang jiwaku ada di tanganNya. Tidak ada seorangpun diantara kamu yang lebih bersemangat di dalam menyerukan permohonannya kepada Allah untuk mencari cahaya kebenaran, dibandingkan dengan kaum Mu’minin ketika memohonkan permohonannya kepada Allah pada hari Kiamat untuk (menolong) saudara-saudaranya sesama kaum Mu’minin yang berada di dalam Neraka. Mereka berkata : “Wahai Rabb kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan berhaji bersama-sama kami”.
Maka dikatakan (oleh Allah) kepada mereka : “Keluarkanlah oleh kalian (dari Neraka) orang-orang yang kalian tahu!” Maka bentuk-bentuk fisik merekapun diharamkan bagi Neraka (untuk membakarnya). Kemudian orang-orang Mu’min ini mengeluarkan sejumlah banyak orang yang dibakar oleh Neraka sampai pada pertengahan betis dan lututnya. Kemudian orang-orang Mu’min ini berkata: “Wahai Rabb kami, tidak ada lagi di Neraka seorangpun yang engkau perintahkan untuk mengeluarkannya”. Allah berfirman : “Kembalilah! Siapa saja yang kalian dapati di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat satu dinar, maka keluarkanlah (dari Neraka)!” Maka merekapun mengeluarkan sejumlah banyak orang dari Neraka. Kemudian mereka berkata lagi : “Wahai Rabb kami, tidak ada lagi seorangpun yang kami sisakan dari orang yang Engkau perintahkan untuk kami mengeluarkannya”. Allah berfirman : “Kembalilah! Siapa saja yang kalian dapati di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat setengah dinar, maka keluarkanlah (dari Neraka)”. Merekapun mengeluarkan sejumlah banyak orang. Selanjutnya mereka berkata lagi : “Wahai Rabb kami, tidak ada seorangpun yang Engkau perintahkan, kami sisakan (tertinggal di Neraka)”. Allah berfirman: “Kembalilah! Siapa saja yang kalian dapati di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji dzarrah, maka keluarkanlah (dari Neraka)”. Maka merekapun mengeluarkan sejumlah banyak orang. Kemudian mereka berkata : “Wahai Rabb kami, tidak lagi kami menyisakan di dalamnya seorangpun yang mempunyai kebaikan”.
Pada waktu itu Abu Sa’id al Khudri mengatakan: “Apabila kalian tidak mempercayai hadits ini, maka jika kalian suka, bacalah firman Allah (yang artinya): “Sesungguhnya Allah tidak menzhalimi seseorang meskipun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar”. (An Nisaa’ : 40) … al Hadits”. [HR. Bukhari dan Muslim] [8]
Sumber: https://almanhaj.or.id/2733-syafaat-bermanfaat-bagi-penghuni-neraka-yang-beriman.html” (HR Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")

Tantangan Baca Al Qur'an

Ramadhan lalu, Ayah beri tantangan buat Ale. Selain harus puasa 1 bulan penuh, Ale ditantang untuk bisa khatam 10 juz Al-Qur'an karena Ale sudah selesai baca buku IQRO. Kata Ayah, bulan puasa itu bulan untuk melatih kesabaran, meningkatkan iman, & belajar bersyukur. Ayah janji beri hadiah kalau bisa selesaikan 10 juz dalam 1 bulan. Jadi puasa bisa diisi dengan kegiatan yg bermanfaat, gak cuma diisi main PS aja sembari tunggu waktu berbuka puasa.

Al-Qur'an itu ada 30 juz, tiap juz-nya ada sekitar 20 halaman. Jadi kalau diberi target 10 juz, jadi harus dibaca 10×20=200 halaman. Kalau 1 halaman bisa dibaca 5 menit, 10 juz bisa dihabiskan dalam waktu 200x5=1.000 menit.
Kata Ayah, cukup dibaca 6 halaman aja per hari, jadi cuma butuh 30 menit sehari untuk baca Al-Qur'an.

Awalnya Ale malas baca, tapi karena Maysa sudah lebih dulu mulai baca sampai juz ke-2, Ale jadi semangat. Baca Al-Qur'an itu harus dengan tartil ikuti tajwid dan dibaca perlahan supaya benar bacaannya. Jadi harus semangat bacanya & sabar untuk bisa selesaikan target.

Awalnya Ale cuma bisa baca 1 halaman tiap abis Ashar, tapi lama kelamaan sehari bisa dapat sampai 10 halaman yang dibaca setiap selesai sholat. Jadi akhirnya bisa kejar Mey yg udah duluan baca. Karena semangat bacanya, akhirnya sampai dengan akhir Ramadhan, Ale & Mey malahan selesai 14 juz. Lebih dari target 10 juz yg diminta ayah.

Saat lebaran, Ayah penuhi janjinya. Ayah berikan duit lebaran ditambah hadiah baca Al-Qur'an plus bonusnya. Dompet Ale jadi makin tebal. Ale bersyukur karena dapat duit banyak dan gak lupa berbagi angpao buat mpok Romlah yang rajin bersih2 rumah dan masak makanan yg enak

Selasa, 01 Agustus 2017

Ta'aruf

"Ayah... apa sih Ta'aruf itu?"
"Ta'aruf itu bukan pacaran kan?"
"Sebelum nikah, ta'aruf dulu ya Yah?
"Ta'aruf itu berapa lama sih?"
"Emang bisa ya Yah, kita baru kenal trus langsung nikah? Kalo ternyata sifatnya jelek gimana?"
Itu pertanyaan2 Mey yg baru kelas 4 SD soal ta'aruf karena Nawa kakaknya yg dah SMP pernah bilang nanti kalo mo nikah gak mau pacaran, ta'aruf aja.

"Begini lho Mey, ta'aruf itu bukan berarti begitu kenal trus langsung nikah..."
"Siapa Mey salah satu temen cowok kamu di sekolah? Biar gampang aja ayah buat contohnya.."
Mey yg ditanya malah diam aja, eh malah Ale yg nyamber, "sama si Raya aja Yah..". Ditambah lagi Nawa yg ngomporin, "Cie..Cieh..."
"Iiihh... kan Mey gak suka ama dia", Mey malah jadi manyun.
"Santai aja Mey, ini kan cuma contoh, gak beneran...", saya lanjut jelaskan.
"Misalnya nih nanti kalo kamu dah gede, kamu ketemu lagi ama Raya yg kamu tahu dia baik. Eh pas udah gede, Raya juga makin rajin sholat di masjid,  pinter ngaji, baik ama orang tua, suka bantu temannya, trus kelihatannya dia suka ama kamu. Kalo dia serius mau nikah ama kamu, ya ayah tinggal kenalan ama dia. Nanti ayah tentukan apa dia cocok buat kamu supaya kamu dapat suami yang baik."
"Makanya mulai dari sekarang, kalo mau dapat pasangan yg baik, kamu juga harus rajin sholat, rajin belajar, hormat ama orang tua. Nanti jodoh yg baik akan datang sendiri."

Ayah mah gak muluk2 cari menantu yang sempurna Nak... Ayah mah gak butuh menantu yg ganteng, tapi harus yg lebih sholeh dari Ayah. Supaya ayah tetap jadi laki-laki yg paling ganteng buat kalian... 😊

PS: Raya bukan nama sebenarnya. Psst... Nama aslinya tinggal ditambahi "s" ditengah2 😉