Berulang kali saya dibuat kagum dengan sosok-sosok yang bulatkan tekad untuk total hijrah. Sosok ini hanya bisa dijumpai pada pendosa yang tersentuh hatinya untuk bergerak berubah. Pada sosok inilah energi hijrah meluap-luap. Alasan mengapa mereka berhenti jadi pendosa dan tujuan setelah hijrah itu selalu menarik dan beri semangat saya untuk terus di jalan ini.
Ada kawan yang bertahun-tahun menjadi peminum, keluar-masuk klub malam, dan hampir semua orang mengutuki kelakuannya. Tiba-tiba dia rajin hadir di masjid, datang sebelum adzan dimulai, dan pilih sisi sudut masjid untuk bertafakur. Berangkat ke masjid jam 3 pagi pun dijalani, mau tahajud sekalian subuhan katanya.
Ada juga kawan penjudi yang tak pernah kapok. Dia bilang judi itu ibarat hidup, ada kalah dan menang. Sampai pada suatu titik, dia kembali ke masjid. Selalu rajin sholat jamaah dan dipastikan ambil tempat shaf terdepan, meski bukan bukan tepat di belakang imam.
Sosok lain ada juga sahabat yang dari dulu doyan menumpuk harta yang diragukan halalnya, ya dari kolusi, korupsi, pat gulipat, atau semacamnya. Sekarang berubah jadi rajin sedekah dan hidup bersahaja.
Jenuh. Itu titik balik mengapa mereka berhijrah. Mereka jenuh dengan dosa yang dilakukan. Bosan mereka dengan belenggu dosa yang berulang-ulang. Sang Peminum gak dapat tenang dari tegukannya. Si penjudi gak dapat senang dari menangnya. Penumpuk harta gak dapat bahagia dari banyaknya harta.
Dulu saat jadi peminum, penjudi, penumpuk harta tak seorang pun yang mampu menasehati. Meski perut jadi buncit dan penyakit udah menumpuk, terus aja lanjutkan minum. Meski sudah habis-habisan karena kalah judi, tetap aja pasang taruhan sampai rasakan menang yang menagih. Meski harta benda sudah banyak, sepertinya tak memuaskan nafsunya.
Sekarang semua berbeda, mereka jadi rasakan seperti apa hidup yang tenang, senang, dan bahagia yang sebenarnya. Satu-satunya penyesalan yang tersisa hanya tinggal satu, kenapa hijrah total ini tidak dilakukan sejak dulu. Energi mereka untuk kembali baik benar-benar all out.
Kalau dulu mereka pecinta dunia, sekarang perindu akhir yang baik. Cita-cita nanti di akhir hidup pun tak muluk-muluk. Suatu saat nanti, sang mantan Peminum ingin meninggal saat pergi melangkah ke masjid, bekas Penjudi ingin mati saat sedang sholat, dan eX-Penumpuk Harta ingin tinggalkan dunia saat sudah sedekahkan semua harta.
Hijrah tak cukup hanya sekedar berubah karena ikuti arus perubahan. Hijrah butuh konsistensi untuk terus istiqamah. Hijrah butuh kawan-kawan baru yang berikan dorongan energi untuk terus mengalir dinamis agar tak membosankan.
Untuk semua yg masih tenggelam dosa, ayo segera berubah. Kita semua butuh kalian berhijrah agar berikan dorongan energi itu. Tak perlu tunggu hidayah karena berubah itu tentang bergerak, bukan digerakkan. Bergerak ke kebaikan akan menggerakkan langkah kebaikan lainnya.
Untuk kawan yang sudah bersama berubah, tetaplah di jalan ini karena kalian dibutuhkan untuk membersamai iringi langkah ini dan saling mengingatkan-menguatkan untuk akhirnya temui ujung yang baik.
#JalanHijrah
#MulaiAjaDulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar