Rabu, 09 Oktober 2019

Andai memang Joker betulan ada

Andai memang Joker betulan ada di dunia nyata, gak akan sulit rasanya kalo dia dapat dukungan publik. Semua atribut yang mendukung sudah ada di dirinya meski dia sendiri tak sadar miliki itu semua.

Joker terlahir di lingkungan yang tidak buat dia bahagia, jadi dia tahu persis bagaimana rasanya menjadi rakyat yang termarjinalkan. Dicemooh, direndahkan, dihina, atau sama sekali tidak dianggap sudah jadi santapan sehari-hari. Tinggal ditampilkan ke publik bahwa dia merepresentasikan mereka dan.... Put on a Happy Face

Joker sosok anak yang sayaaang banget ama Ibunya. Dia rawat ibunya yang sakit mentalnya sepenuh hati. Ibunya satu-satunya sosok panutan yang selalu dipatuhi, meski Ibunya jugalah yang buat dia jadi persis sepertinya. Tak ada yang tahu, dia sendiri yang akhirnya buat Ibunya bebas dari sakitnya. Tapi yang ditampilkan ke publik cukuplah bahwa dia sosok penyayang dan ... Put on a Happy Face

Joker itu sosok pekerja. Di benaknya cuma ada kerja, kerja, dan kerja. Lakukan apapun sekehendak hati. Tak perlu dipikir dulu karena tak kuasa dia berpikir. Dia cukup manut taat laksanakan perintah, meski ceroboh hasil kerjanya. Apapun yang dilakukan, yang penting.... Put on a happy face
Joker itu tampil apa adanya. Tak ada beda saat dia pakai bedak di muka atau dengan wajah polosnya. Tampil sederhana, tak pernah tampak raut marah, dan penuh senyum meski sebenarnya itu tawa kalutnya hati. Publik senang dengan raut bahagia tak peduli sebesar apapun kekacauan yg dibuat dan sedih yang dirasa. Yang terpenting selalu... Put on a happy face
Mimpi Joker jadi raja panggung. Dia catat semua detil bagaimana kuasai panggung. Dia ingin penonton tertawa bersamanya. Dan benar.... di panggung dia hanya tertawa sepanjang waktu. Satu-dua patah kata, kemudian tertawa terbahak tak berujung. Penonton termenung, tapi entah kenapa jadi terbius ikut tertawa meski tak paham kenapa tertawa. Ini yang ditampilkan ke publik.. lepaskan masalahmu dengan tertawa meski tak selesai dan..... Put on a Happy Face
Joker itu mimpi buruk buat koruptor dan penumpuk harta. Buat Joker, tak ada ruang hidup buat mereka. Pejabat yang korup sudah buat hidupnya jauh dari menyenangkan. Dia akan lawan semua perilaku busuk koruptor apapun caranya meski dengan cara yang busuk pula. Penumpuk harta pun ketakutan karena Joker anti kemapanan. Teror, Intimidasi dan Ancaman ditebar, tapi tetap dengan senyuman. Joker memang gak doyan korupsi dan tumpuk harta. Cukup beri ruang bagi kawan begundalnya untuk bebas berekspresi, jadilah dia sosok penguasa yang dipuja. Buat publik, Joker anti Korupsi dan bela kepentingan publik. Tinggal lepaskan senyum dan.... Put on a Happy Face
Joker itu jiwa yang terganggu mentalnya. Tak terhitung berapa kali dia berhalusinasi. Tapi anehnya, apapun yang dilakukan seakan tak pernah salah karena publik maklum, iba, bahkan simpati padanya. Itu karena dia selalu.... Put on a happy face
Buat Joker sendiri, dia tak butuh jadi sosok apapun. Dia butuh jadi diri sendiri dan tak perlu jadi badut. Untuk itu dia butuh dipeluk, dicintai, diakui, dihargai. Dia ingin hidup normal dan tak perlu lagi... Put on a happy face
Ah.... untungnya Joker tak pernah benar-benar ada. Untungnya juga di negeri ini tak hadir sosok Joker. Disini cuma ada Petruk yang tiru kelakuan Joker. Itu pun cuma saat mainkan lakon Petruk Mendem. Tapi untungnya ada Semar yang dampingi sebagai penasehat. Untungnya Petruk dan Semar juga bukan wujud nyata.
Dan cuma di negeri ini selalu ada untungnya sepelik apapun keadaannya....


Anak Ajaib


Namanya Azka, baru berumur sekitar 4-5 tahun. Badannya gempal tapi pendek. Tak ada yang istimewa dari anak itu sebenarnya. Sama seperti anak-anak lainnya yang meramaikan masjid. Tapi dari situlah keajaiban itu bermula.

Entah apa yang membuatnya tiba-tiba lebih rajin datang ke masjid dibandingkan anak lainnya. Kebanyakan anak lain datang hanya maghrib-isya, tapi dia datang ke masjid selalu 5 waktu. Sering saya perhatikan dia datang subuh ke masjid tanpa ditemani siapapun. Keluar sendirian dari rumahnya yang kontrakan sepetak cuma dengan celana tidur seadanya menuju masjid. Segera ambil wudhu, celingukan pilih shaf, duduk sila dan.... eh malah tidur dia..

Tiap kali ke masjid ada aja ulahnya yang buat saya salut. Dia rapikan semua sandal jamaah yang berserakan jadi berjejer di bawah tangga. Mau tidak mau jamaah yang datang terlambat juga tergerak merapikan posisi sandalnya. Ada kebanggaan tersendiri buat dia saat jamaah pulang tak lagi pusing cari sandal mereka.

Selesai rapikan sandal, dia datangi satu per satu bapak-bapak dan diciumi tangannya. Kadang sambil lompat kodoklah, jalan mundurlah, sembari lari muter2lah, atau iseng ngupil dulu sebelum salaman. Kalau sedang beruntung, keluarlah dari kantong bapak-bapak uang 2ribu buat jajannya atau malah dimasukkan ke kotak amal.

Saat iqamah berkumandang, secepat kilat dia lari dari shaf belakang menuju tepat dibelakang imam. Tapi upayanya gak pernah berhasil, selalu dihalau dia supaya pindah ke ujung shaf karena belum saatnya dia ada di belakang imam saat sholat jamaah. Eh.. pas dipindah ke ujung shaf, malah ngeloyor pergi cari shaf sendiri di belakang.

Trus ajaibnya dimana?
Sejak ada Azka, masjid jadi menyenangkan karena tambah rame. Sejak ada dia, jamaah jadi sadar sendiri rapikan sandalnya.
Karena dia, bapak2 jadi adu cepat dapat shaf terdepan. Karena Azka, bapaknya sendiri akhirnya ikutan jamaah di masjid
Kalau Allah berkehendak, tak perlu susah payah ramaikan masjid.
Cukup kirim sosok-sosok seperti Azka yang datangi masjid.... meski cuma numpang lanjutkan tidurnya 😊😊