Entah apa yang membuatnya tiba-tiba lebih rajin datang ke masjid dibandingkan anak lainnya. Kebanyakan anak lain datang hanya maghrib-isya, tapi dia datang ke masjid selalu 5 waktu. Sering saya perhatikan dia datang subuh ke masjid tanpa ditemani siapapun. Keluar sendirian dari rumahnya yang kontrakan sepetak cuma dengan celana tidur seadanya menuju masjid. Segera ambil wudhu, celingukan pilih shaf, duduk sila dan.... eh malah tidur dia..
Tiap kali ke masjid ada aja ulahnya yang buat saya salut. Dia rapikan semua sandal jamaah yang berserakan jadi berjejer di bawah tangga. Mau tidak mau jamaah yang datang terlambat juga tergerak merapikan posisi sandalnya. Ada kebanggaan tersendiri buat dia saat jamaah pulang tak lagi pusing cari sandal mereka.
Selesai rapikan sandal, dia datangi satu per satu bapak-bapak dan diciumi tangannya. Kadang sambil lompat kodoklah, jalan mundurlah, sembari lari muter2lah, atau iseng ngupil dulu sebelum salaman. Kalau sedang beruntung, keluarlah dari kantong bapak-bapak uang 2ribu buat jajannya atau malah dimasukkan ke kotak amal.
Saat iqamah berkumandang, secepat kilat dia lari dari shaf belakang menuju tepat dibelakang imam. Tapi upayanya gak pernah berhasil, selalu dihalau dia supaya pindah ke ujung shaf karena belum saatnya dia ada di belakang imam saat sholat jamaah. Eh.. pas dipindah ke ujung shaf, malah ngeloyor pergi cari shaf sendiri di belakang.
Trus ajaibnya dimana?
Sejak ada Azka, masjid jadi menyenangkan karena tambah rame. Sejak ada dia, jamaah jadi sadar sendiri rapikan sandalnya.
Karena dia, bapak2 jadi adu cepat dapat shaf terdepan. Karena Azka, bapaknya sendiri akhirnya ikutan jamaah di masjid
Kalau Allah berkehendak, tak perlu susah payah ramaikan masjid.
Cukup kirim sosok-sosok seperti Azka yang datangi masjid.... meski cuma numpang lanjutkan tidurnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar