Rabu, 25 September 2013

Buang Sampah Semaumu.....



Entah berapa kali saya berpikir cukup lama dimana mencari sudut Jakarta yang bebas sampah dan berapa banyak ruang terbuka yang terbebas dari sampah. Mungkin jawabannya hanya satu, yaitu di alam mimpi saya melihat Jakarta yang bersih dan bebas sampah..
Menengok kembali ke sekeliling kita, mungkin hanya bisa dihitung dengan bilangan jari mencari ruang Jakarta yang bersih dari sampah. Tapi sebaliknya, kita akan dengan mudahnya mengatakan (bahkan mungkin tanpa perlu berpikir lama) sudut-sudut Jakarta yang berserakan sampah. Dari Tugu Monas, emperan jalanan, stasiun, pelabuhan, terminal, sudut-sudut lahan kosong, bahkan di tengah jalanpun ada serakan sampah. Jakarta ibarat tempat sampah raksasa dimana warganya seakan-akan bebas membuang sampah.
Tak hanya di Jakarta, kota-kota satelit di luar Jakarta pun punya penyakit sampah yang sama. Semua seakan bebas membuang sampah dan berserakanlah sampah di sudut-sudut kota. Entah siapa yang salah. Pemerintah seakan tak pernah peduli tentang masalah sampah ini dan wargapun juga menjadi tidak peduli akibat dari sampah yang berserakan.
Pemerintah bukannya tidak punya perangkat perundang-undangan yang mengatur masalah sampah. UU no. 18 tahun tentang Pengelolaan Sampah pun sebenarnya sudah lama ada dan Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk membuat Peraturan Daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sampah termasuk sanksi yang diberikan kepada warganya apabila melanggar. Pemda pun memiliki prasarana dan fasilitas memadai untuk menangani sampah.
Namun sangat disayangkan, manajemen pengelolaan sampah tidak menjadi prioritas yang diutamakan. Proses penegakan hukum yang tegas dan ajakan untuk sadar membuang sampah pada tempatnya masih jauh harapan. Mengajak warga untuk sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan bisa menjadi langkah awal yang jauh lebih penting. Selama ini masyarakat membuang sampah sembarangan karena merasa tidak ada yang melarang, tidak ada kontrol sosial, tidak ada sanksi hukum, dan pada akhirnya merasa bahwa pemerintahlah yang berkewajiban memberesi urusan sampah di jalanan. Tindakan membuang sampah sembarangan ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan berulang kali dilakukan di bawah sadar mereka.
Sangat disayangkan berapa banyak ongkos sosial yang dikeluarkan pemerintah hanya untuk mengurusi penangangan sampah berserakan yang dibuang warga seenaknya. Banyak yang berharap pemerintah aktif untuk menyadarkan warganya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ajakan ini tentunya tidak akan efektif bila tidak diikuti dengan penegakan hukum yang memadai. Bila pemerintah cukup peduli, tentunya ini akan membangun kesadaran sosial bagi warga untuk mengikutinya. Dan kesadaran sosial ini akan melahirkan kontrol sosial diantara warga.
Metode penegakan hukumnya tentunya sebaiknya tidak dengan sanksi hukuman badan bagi yang melanggar. Pemberian sanksi bisa dengan langkah yang konstruksi, seperti sanksi kerja sosial atau pemberian sanksi denda yang cukup memberi efek jera untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Bila program untuk mengajak warga untuk membuang sampah telah berjalan dengan baik, langkah berikutnya adalah memperbaiki kembali manajemen pengelolaan sampah. Pemerintah dapat memulai dengan menghimbau warga untuk memisahkan jenis sampah yang dibuang. Hal ini akan sangat memudahkan dalam pengelolaan sampah. Saya cukup yakin pemerintah punya sarana yang memadai untuk menangani masalah sampah ini.
Sampah yang dikelola dengan baik tidak hanya akan membersihkan kota Jakarta dan membuat nyaman warga yang tinggal, tetapi juga dapat menghasilkan tambahan pendapatan yang cukup besar dari hasil daur ulang (recycle), pemakaian ulang produk sampah (re-use) dan hasil lainnya dari sampah.
Masalah sampah mungkin saja dianggap sepele, tapi sampah akan menjadi masalah besar bila tidak ada peduli, tidak ada yang mulai sadar, dan tidak ada yang mau untuk menanganinya.Sudah lama saya memimpikan dapat menyusuri sudut-sudut Jakarta tanpa terganggu oleh serakan dan tumpukan sampah yang tersebar dimana-dimana. Semoga saja, mimpi sederhana saya untuk Jakarta yang jauh lebih bersih bisa menjadi nyata.
Akhir kata, Jangan Buang Sampah Semaumu....    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar