Selasa, 28 Oktober 2014

Kejutan Tengah Malam



Dua minggu lalu, nawa tanya ayahnya, “Kue Tart di Dapur Coklat berapaan sih harganya Yah?”. Saya jawab sekenanya, “kira-kira mungkin Rp 150rb..., emang buat siapa sih Nawa?”. “Ada deh....” jawab Nawa coba sembunyikan sesuatu.

Setelah itu, Nawa, Ale & Mey masuk kamar dan dikunci rapat tidak boleh ada yang masuk selain mereka. Ada business meeting katanya. Setelah selesai meeting meeting, Nawa merajuk ke ayahnya, “Kuenya mo Nawa belikan buat Miss di sekolah kok yah, kan 2 minggu lagi ada business family day!”

Mereka buat rencana untuk patungan uang jajan untuk beli kue tart. Sehari mereka dapat Rp 5rb dari ayahnya, dan rencananya mereka akan simpan semua dan rela untuk gak jajan selama 2 minggu supaya mereka bisa kumpulkan masing2 Rp 50rb. Jadi totalnya bisa terkumpul Rp 150rb.
Sebetulnya saya sudah tahu rencana rahasia mereka, tapi pura-pura aja gak tahu supaya mereka semangat sampai saatnya tiba.

Minggu pertama sukses dilewati dan tiap hari dikumpulkannya semua uang jajannya. Nawa yang jadi bendahara yang selalu ingatkan adik2nya untuk simpan uang jajan. Sebelum masuk minggu kedua, pas hari minggu, Nawa bujuk ayahnya supaya uang jajan 3hr terakhir (Rabu-Jumat) digabungkan aja. Selasa pagi kemarin kebetulan saya tidak punya uang receh Rp 5rb-an, cuma ada Rp 20an & 10an ribu. Supaya praktis, saya kasih uang jajan untuk 4hari sekaligus. Nawa kegirangan karena rencana rahasia mereka bisa terwujud secepatnya.

Selasa sore sesampainya dirumah, di kulkas ada tulisan :

Ternyata ini kejutannya. Sore kemarin sepulang sekolah mereka rame2 pergi ke Dapur Coklat diantar Om Zay. Meski harga kue tart jauh lebih mahal dari uang jajan yang sudah disisihkan selama 2 minggu, mereka tetap beli dengan tambahan dari uang simpanan di dompet mereka sisa angpau lebaran lalu.

Selasa malam, mamanya datang dari palu. Jadi mereka mau buat kejutan saat mama mereka tiba di rumah tengah malam. Dan benar saja, saat mamanya datang pas pukul 1 malam, mereka serentak bangun dari tidurnya dan buka freezer kulkas untuk ambil kue tart. Ternyata itu kue Tart hadiah dari anak2 untuk hari pernikahan ayah & mama mereka.

Meskipun sudah telat hampir seminggu, ada sesuatu yang membanggakan dari anak2:
Menyisihkan uang saku untuk disimpan dan berkorban untuk tidak jajan, hanya untuk memberi sesuatu kepada orang lain. Mereka belajar dan mengajari saya untuk memberi yang terbaik dengan mengorbankan sesuatu yang terbaik pula buat mereka.



“Hmmm.... kok tulisan di kue Tartnya : Happy Birthday Mama & Papa sih? Kok bukan Mama & Ayah? Itu buat Papa-nya siapa?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar