Senin, 18 Mei 2015

Nawa gak mau terlalu kaya



Saat makan malam selepas pulang mengaji, Nawa berujar, “Ayah, nanti kalau Nawa sudah besar, Nawa gak mau kalau terlalu kaya!”. “Emang kenapa Kak?” Ale menimpali. “Nawa takut nanti kalau di akhirat nanti ditanya-tanya ama malaikat karena nanti Nawa harus tanggung jawab hartanya untuk apa aja...”.

Sejatinya ucapan Nawa itu jadi sebuah nasehat bagi saya. Tanpa sadar, hidup kita dipacu hanya untuk sekedar mengumpulkan harta. Memang menumpuk-numpuk harta itu menyenangkan, yang membuat kita makin cinta dunia. Kita lupa bahwa di akhirat nanti kita harus siap dengan tanggung jawabnya.

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS At-Takatsur)
Dalam surat yang sama, Allah pun melarang hingga 3 (tiga) kali, “Janganlah begitu (bermegah-megahan)!”. Dan surat itu pun diakhiri dengan sebuah peringatan, “ Kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan itu...”

“Tapi, gak papa kan Yah kalau kita kaya asal banyak sedekah?” Ale pun coba bertanya balik. Dan saya pun hanya mengangguk tanda setuju.

Ternyata anak-anak jauh lebih mengerti tentang konsep kekaayaan dan bagaimana membagi kekayaan dibanding orangtuanya.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah...” (QS: Al Kautsar : 1-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar