Sejatinya.., keshalihan anak adalah
persembahan hadiah untuk kebaikan orang tuanya.
Jangan pernah salah memaknai keshalihan
anak. Ini bukan imbalan yang didapat orang tua karena upaya kerasnya mendidik
anak untuk rajin sholat 5 waktu, mudahkan langkah ke masjid untuk berjamaah,
luweskan lafadz untuk terus mengaji dan menghafal Al-Qur’an, ringankan tangan
untuk saling membantu dan bersedekah. Shalihnya anak bukan pula jadi alasan
kebanggaan ayah ibunya yang merasa memiliki sang anak.
Mendidik anak menjadi shalih
itulah fitrah orang tuanya. Tak peduli nanti pada bagaimana hasil akhirnya,
yang terpenting adalah prosesnya. Proses panjang yang akan sangat melelahkan yang
mungkin baru akan berakhir saat ajal menjelang.
Rajinnya anak untuk sholat,
Indahnya bacaan Qur’an anak, Santunnya perilaku anak sejatinya adalah hadiah
dari Allah yang luar biasa baik buat kita sebagai orang tuanya. Allah tahu
bahwa kita masih butuh imbalan dari shalihnya anak. Allah tahu justru kita yang
masih butuh sanjungan orang lain tentang shalihnya anak. Allah paham bahwa
predikat shalih anak membuat kita bangga dan makin membuat kita termotivasi
untuk terus menjadi baik. Allah paham betul dimana tingkat keikhlasan kita
dalam mendidik anak. Dan harus disadari tingkat keikhlasan kita masih ada di
level yang rendah.Coba bayangkan apa jadinya kita bila proses mendidik anak kita terasa sangat sunyi dan membosankan. Kita sudah bermuhasabah diri untuk bertekad ubah diri kita dan mulai hijrah, tapi seakan tak ada yang mendampingi. Harus berulang kali ingatkan anak untuk sholat, berlaku santun, rajin baca qur’an, tapi seakan tak ada perubahan berarti. Berulang kali kita merasa kita sudah lakukan yang benar, tapi terasa salah karena tak bisa bawa anak atau pasangan sendiri untuk ikut perbaiki diri dan berhijrah.
Jadi buat kita yang saat ini merasa beruntung miliki anak shalih, nikmati saja dulu saat ini. Siapkan diri untuk mulai fase selanjutnya. Istiqamahkan anak untuk tetap shalih, meski makin hari makin tak ada yang memuji dan belum tentu akan dimudahkan hidupnya. Makin banyaknya hafalan Qur’an anak, makin rajinnya ibadah dan sedekah anak mungkin tak berbanding lurus dengan banyaknya pujian orang dan makin mudahnya hidup. Harus bersiap kalo akan berjalan berbanding terbalik.
Justru di fase inilah kesejatian
cinta kepada Allah akan naik kelas. Cinta Allah itu absolut, tak perlu
meributkan riuhnya duniawi. Hidup dan Penghidupan hanya Allah yang tentukan.
Kemampuan mengikhlaskan atribut duniawi jadi bukti hanya untuk dan kepada
Allah-lah kehidupan kita. Atribut dunia hanya sekedar pelengkap jalani proses ketaatan hidup yang diatur Allah
Terasa berat? Itu pasti...! Tapi kita tahu Allah yang mengatur. Cuma Allah yang paham ada ditingkat mana diri kita. Jadi..., tak perlu berbangga hati bila semua terasa baik, itu semua karena Allah masih memanjakan kita....
Banyaklah bersyukur untuk saat ini.... Karena hakikatnya ke-bersyukuran itu akan teruji saat kenikmatan dunia mulai digantikan dengan nikmatnya keikhlasan.
Semoga tetap semangat didik keshalihan anak....
#SyukurRamadhan
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) - Ad-Dhuha : 11
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan shalih yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. - Al-Kahfi : 46
......Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa - Al- Furqaan : 74
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh(HR. Muslim )
Updated : 31 May 2018
Terasa berat? Itu pasti...! Tapi kita tahu Allah yang mengatur. Cuma Allah yang paham ada ditingkat mana diri kita. Jadi..., tak perlu berbangga hati bila semua terasa baik, itu semua karena Allah masih memanjakan kita....
Banyaklah bersyukur untuk saat ini.... Karena hakikatnya ke-bersyukuran itu akan teruji saat kenikmatan dunia mulai digantikan dengan nikmatnya keikhlasan.
Semoga tetap semangat didik keshalihan anak....
#SyukurRamadhan
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) - Ad-Dhuha : 11
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan shalih yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. - Al-Kahfi : 46
......Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa - Al- Furqaan : 74
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh(HR. Muslim )
Updated : 31 May 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar