Rindu ini sama seperti yang kau rasakan
Hanya saja rindu ini seperti tercekat di leher
Tak mampu diungkapkan dengan kata
Akhirnya ku rasakan lagi rindu seperti ini
Yang kuingat ini sepadan dengan rasa rinduku padamu
Saat kita dulu terpaut jarak dan waktu
Tapi rindu kali ini berbeda warnanya
Bagaimana mungkin aku tak rindu padanya
Dia yang temani langkah subuhku
Dia yang ajak kembali renungi kalam-Nya
Dia yang selalu bergegas saat kumandang adzan
Dia lelaki kecil wujud diriku dan dirimu
Tapi biarlah rindu ini akan ciptakan rindu yang sama pada lelaki kecilku
Rindu yang ingatkan dia indahnya cinta melebihi nikmat dunia
Rindu yang akan berubah wujud jadi mustajabnya doa
Rindu yang akan luapkan energi kebaikan
Biar saja kutahan rindu ini agar terbangun ketangguhan, tak hanya buat dia tapi juga buatku
Biar kubelai rindu ini agar menjelma jadi ruang hati yang akan terus terhubung
Sebagai pengingat bahwa makin baiknya aku akan terwujud ke dirinya, dan lumur dosaku akan mengotori kakinya yang menuju kebaikan
Biar saja kupeluk rindu ini agar berbuah jadi doa tulus yang menghantar pada indah lantunan kalam-Nya yang tersimpan lama di benaknya
Biar saja kuserahkan rindu ini pada pemiliknya ...
Sabarlah... ini takkan lama untuk merubahnya menjadi Lelaki seutuhnya
Lelaki yang akan kau rindukan kebaikannya dan kau banggakan kerendahan hatinya
Sama seperti rindu dan bangganya dia padamu
Lelaki yang paham bahwa hidup harus diperjuangkan dengan sabar dan tawakal
Supaya mampu dia tebar kebaikan dari buah perjuangannya
Relakanlah... karena ini butuh pengorbanan yang akan membuat ruang kesabaran baru bagi kita berdua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar