Senin, 12 Desember 2016

Toleransi & Timnas Indonesia

Kawan saya seorang asli Rote, tinggal di Kupang. Panggil saja dia Jappy (kami biasa panggil dia bung Jappy).

Pertama kali kenal dia, saat kami dapat hadiah jalan2 ke Eropa sembari belajar setahun di Maastricht. Selama disana, kami tinggal serumah karena kami sesama anak Indonesia.

Kami memang pernah beda pendapat, tapi tak pernah sekalipun berdebat soal agama. Dia seorang Kristen yang taat, dan kami pun muslim yang rajin sholat. Tak jarang Jappy ingatkan kami u/ sholat dan tak pernah coba buat kebisingan saat kami baca Al Qur'an. Kami pun tak pernah larang dia ke gereja atau protes saat senandungkan lagu rohani.

Saat lebaran atau Idul Adha, Jappy tetap nikmati opor ayam & gulai ikan. Sebaliknya, saat Natal kami diajak ke gereja untuk makan bersama & Jappy tunjukkan makanan yg halal kami makan. Tak ada ajakan untuk ikut ritual keagamaan masing-masing.

Kami tak peduli apakah Jappy harus ucapkan selamat Idul Fitri, & Jappy pun tak peduli bila kami tak ucapkan selamat Natal. Kami semua hanya nikmati kebersamaan, tanpa sedikitpun kehilangan keyakinan kami masing-masing. Kami tunjukkan ke-Islaman kami, Jappy perlihatkan ke-Kristenannya.

Ini soal toleransi dan bersinergi karena kita satu bangsa. Meski kami berbeda agama, tetap selalu ada yang bisa menyatukan kami.

Saat timnas PSSI bermain, kami kumpul di meja dapur, streaming pertandingan live di layar laptop & teriak bersama. Saat nonton bola, Jappy pegang gelas wine, kami cukup minum Cola.

Soal menang-kalah timnas PSSI itu soal biasa (meski banyak kalahnya...), tapi kami tetap cinta Indonesia.

#Indahnya toleransi
#yg muslim... tunjukkan Islammu, jangan setengah hati
#yg kristen... perlihatkan Kristenmu, jangan separuh jiwa
#Lakum diinukum waliya diin

Minggu, 04 Desember 2016

Ini tak lebih dari hanya sebuah Cinta

Ini memang hanya bicara soal Cinta
Cinta yang menggerakkan hati & jiwa

Cinta yang menafikkan engganmu
Cinta yang mengesampingkan besar kuasamu
Cinta yang memudarkan tinggi angkuhmu
Cinta yang melupakan semua kebencianmu

Kami hanya mengundangmu dengan Cinta
Karena undangan ini dari Sang Pemilik Cinta
Yang menyambutmu dengan Laskar Cinta
Yang memelukmu hangat meski tak tahu seberapa besar kau punya Cinta

Biarlah Sang Pemilik Cinta yang mengetuk hatimu
Karna kami tak sanggup kembalikan cintamu

Kami tahu Cinta ini bukan bentuk kemenangan
Cinta ini awal perjuangan yang mungkin melelahkan
Tapi Cinta ini yang akan terus ketuk hati
Karena hanya dengan Cinta kami kan kembali ke Pemilik Cinta

#Friday 212

Jumat, 25 November 2016

Jum'atan Masuk Angin

"Ayah..., jum'atan di jalanan boleh gak yah?", tanya Ale. "Ya boleh aja, kalo terpaksa atau darurat...", jawab saya.
"Kok yang di TV ada yg bilang sholat jum'at di jalan gak sah?" tanya Ale lagi. "Emang yang buat sholat gak sah apa Le?", tanya saya balik.
"Sholat gak sah kalo kita kentut yah..., trus kok jumatan di jalan dibilang gak sah ya di TV?", Ale jawab trus balik ke pertanyaan awal.
Demi menjawab penasaran Ale, saya jawab deh, "Kalo jumatan di jalan kan banyak angin Le..., mungkin yg bilang di TV suka masuk angin. Takutnya kl jumatan di jalanan jadi masuk angin trus terkentut-kentut. Batal deh sholatnya..." (cari tempat wudhunya susah lagi..😊)

#Maaf Pak Bos, ilmu saya emang gak tinggi. Tapi mbok ya, kalo suka masuk angin ya makan dulu biar jumatannya aman tentram

Rabu, 23 November 2016

MAKAR & Google

Baru saja mau siap pulang ke rumah, hp bunyi... “Ayah, pulang jam brapa? Aku ada banyak PR....”

Setengah jam berlalu, baru tap masuk stasiun Tanah Abang, hp bunyi lagi... “Ayah, pulang jam brapa? Nanti bantuin buat PR ya....”

Setengah jam berikutnya, tiba di rumah, pencet klakson berulang –ulang, yang buka pintu ternyata cuma si empok...

Masuk rumah, kasih salam tapi gak ada yang jawab karena ada di kamar atas semua, badan capek, segelas teh belum dibuat, lauk makan malam gak kebagian...

Jadi mikir... jangan-jangan ada MAKAR yang pengen buat saya naik darah, tapi entah siapa yang buat rencana MAKAR..  Bisa jadi si empok, ibunya anak2, atau anak2 sendiri... Ah sudahlah..., kepala sudah gak bisa diajak mikir lagi.

Anak-anak pun turun dengan segudang PR-nya... ayahnya jadi pusing karena kepala pening... trus jawab sekenanya,  “Liat aja GOOGLE nak....!” & melengos nyalakan TV liat Pak Jendral yang ternyata minta saya supaya liat google juga... :(
#ternyata jendral itu sama puyengnya kayak saya

Selasa, 20 September 2016

Tentang Rizqi

Saat kamu rasa rizqimu berlimpah....
Boleh jadi itu ijabah doa tak kenal lelah orang tuamu
Boleh jadi itu karena banyak orang yang mendoakanmu tiap hari
Boleh jadi Allah mudahkan rizqimu karena kamu mudahkan hidup saudaramu
Boleh jadi Allah angkat bebanmu sebab kamu ringankan tangan bantu saudaramu
Boleh jadi karena Allah ingin beri kesempatan kamu untuk berbuat lebih baik
Maka bersyukurlah....

Saat kamu rasa rizqimu banyak tapi tak terasa nikmat....
Jangan2 banyaknya rizqi karena kamu rasa itu semata karena usahamu
Jangan2 upaya sedekahmu kau umbar cerita demi dapat sanjungan
Jangan2 Allah ingin uji rasa ikhlasmu
Jangan2 karena dosamu, Allah sedang mengulurmu agar makin tersesat
Jangan2 kau dapatkan rizqimu dengan cara tak halal
Maka berhati-hatilah....

Saat kamu rasa rizqimu sedikit tapi terasa nikmat....
Boleh jadi kau hanya sekedar dititipi rizqi punya saudaramu
Boleh jadi Allah ganti sedekahmu dengan pahal akhirat nantinya
Boleh jadi kebaikanmu sudah dibalas Allah dengan tenangnya hidup
Boleh jadi rizqimu berbentuk sehatnya raga & damainya jiwa
Boleh jadi rizqimu berwujud anak sholeh yg jadi ladang pahalamu kelak
Boleh jadi rizqimu itu rasa bahagia yg Allah beri saat kau berbagi dengan saudaramu
Maka bersabarlah.....

Tapi saat kamu rasa rizqimu terasa menyempit....
Jangan2 itu karena kurangnya sedekah
Jangan2 itu karena banyaknya dosa yg kamu buat
Jangan2 itu karena sakit hati saudaramu akibat perkataanmu
Jangan2 itu karena kau biarkan saudaramu dalam kesusahan
Jangan2 itu karena ada hasil riba dalam perutmu
Jangan2 itu karena tak ridhonya orang tuamu
Jangan2 itu karena tak dipenuhinya panggilan Allah
Jangan2 itu karena makin menjauhnya kamu dari Allah
Maka kembalilah....

Karena rizqi itu tak hanya sebatas harta
Karena rizqi itu semata soal apa yang kita rasa....

#yg pasti rizqi itu nama depan saya 😊

Jumat, 02 September 2016

Saat berdua diatas motor

Saat kami dulu baru beberapa bulan menikah & masih tinggal di sebuah kamar kost, tiap akhir pekan kami selalu pulang  ke rumah keluarga di Bekasi. Saat itu, hanya sebuah motor yg saya miliki dan jadilah motor itu yang antar saya & istri kelilingi bintaro-jakarta-bekasi.

Ada satu hal yg selalu saya ingat ketika perjalanan pulang ke rumah kendarai motor berdua dengan istri. Di jalan, kami sempatkan belanja di swalayan u/ kebutuhan rumah sebelum menuju Bekasi. Saat itu istri sedang hamil tua, sudah mulai kepayahan membonceng motor, plus belanjaan yg cukup banyak u/ dimuat di motor. Terpaksa motor saya bawa perlahan supaya tetap selamat sampai tujuan.
Saat itu saya bilang ke Istri, "Yang... Suatu saat nanti kita akan ingat selalu momen ini. Kalau kita sudah punya mobil & gak perlu naik motor lagi, cerita naik motor berdua pulang ke Bekasi bakal jadi kenangan yg gak akan terulang...". Istri yg dari sedari tadi kepayahan duduk di sadel belakang hanya mengiyakan sembari nikmati jalanan Jakarta.

Ada ratusan momen lainnya yg akhirnya kami berdua nikmati di motor. Keringatan karena kepanasan, kehujanan dan terpaksa beberapa kali berteduh di pinggir jalan, dorong motor karena ban kempes, sengaja berhenti sebentar di flyover sekedar untuk nikmati keriuhan pagi Jakarta, diberhentikan polisi karena gak pake helm tapi akhirnya gak jadi ditilang karena lihat muka memelas kita, sampai dengan diam membisu di atas sadel karena kami sdg perang dingin (tapi tangan istri tetap pegangan pinggang saya...)😊

Belasan tahun sejak cerita di motor saat istri hamil tua, ternyata ucapan saya diatas motor itu urung jadi kenyataan, tapi malah justru disyukuri. Ternyata Allah tak berniat gantikan nikmat kerasnya sadel motor dengan nikmat empuknya kursi mobil.

Allah justru tambahkan dengan nikmat yang baru, tanpa harus mengganti nikmat yg sebelumnya ada. Sekarang, kami bisa nikmati macetnya jalan tol di mobil, sesekali nikmati nyamannya naik pesawat, sejuknya kereta komuter meski penuh sesak, tapi tak pernah kehilangan nikmatnya naik motor.

Tiap pagi, kami berdua tetap bisa nikmati naik motor menuju ke stasiun sembari antar anak sekolah. Saya tetap nikmati saat dimana tangan istri peluk erat pinggang saya, meski kami saling diam sepanjang jalan. Kini kami juga bisa nikmati saling pegang tangan di kereta komuter tanpa sedikitpun saling tatap mata atau ucapkan sepatah kata.

Nikmat sederhana itu mungkin tak sebanding dengan nikmat nyamannya AC mobil. Tapi tetap dapat nikmati sesuatu sederhana buktikan Allah sudah tambahkan nikmat hidup kami, dan tak sedikitpun mencabut nikmat yang ada.
Nikmat sesungguhnya ternyata adalah saat kita bisa nikmati apapun di keadaan apapun... 😊
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS: Ar Rahman)"

Ayo cepetan sunat Le...!

Minggu pagi Ale mengeluh ama ayahnya.
Ale : Yah.. duit di dompet Ale tinggal dikit nih..
Ayah : Trus...?
Ale : Ayah isi duit kek dompet Ale...
Ayah : Pake duitnya siapa?
Ale : Pake duit ayah lah...
Tiba-tiba nawa nyeletuk
Nawa : Kau mau Le duitmu banyak?
Ale : Ya mau lah... (Ale semangat jawabnya)
Nawa : Kamu cepetan sana minta ayah disunat...
Ale : Kl sunat sakit gak?
Nawa : Ya sakit lah, tp kan sakitnya cuma sebentar. Trus kan bakal ada pesta, nanti orang-orang bakal kasih amplop ke kamu...
Ale : Kl amplopnya banyak, uangku jadi banyak dong...
Nawa : Nanti pas kamu disunat, aku aja yg kumpulin uangnya... supaya gak diambil ayah ama mama
Ale : Trus nanti uangnya ditaruh mana?
Nawa : Ya ditaruh di dompet kamu lah... tapi nanti aku dibagi ya... kan udah capek2 kumpulin uangnya... 😆
Ale : Lah... berarti aku rugi dong... Aku yg kesakitan disunat, kamu yg dapat uangnya 😠

Pantun Jenaka Mey

Saya Mey anak kelas tiga
Ingin bawakan pantun jenaka
Kalo lucu boleh tertawa
Biar hati jadi gembira

Beli tahu di pasaraya
Beli dua cabenya lima
Tahunya kumakan semua
Cabenya buat kau saja

Pergi belanja beli sepatu
Beli satu gratis satu penjualnya bilang
Pantas memang dapat dua
Bila cuma dapat satu pasti kubuang

Tahukah kawan hewan apa namanya
Yang siang makan nasi
Kalo malam minum susu
Belalang kupu-kupu itulah dia

Ibu bersolek memakai gincu
Lihat cermin sambil tertawa
Andai pantun saya tak lucu
Tak apalah asal dapat beasiswa


Rabu, 13 Juli 2016

Nyuruh kok malah disuruh

Nasib jadi ayah 2 :

Ayah : "Mi... ambilkan hape ayah dibawah!"
Mimi : "Nawa... tolong ambilkan hape ayah tuh di bawah...!!" (lempar perintah)
Nawa : "Ale tuh yang dibawah.... Aleeee... ambilkan hape ayah dibawah..!!" (Oper perintah)
Ale : "Ayah tuh ya... punya tangan, punya kaki males banget ke bawah.... Ayah aja yg ambil aja sendiri....!" (melengos..)
Ayah : "Lha... piye iki, kok jadi ayah yg disuruh?" @#$

Gak dapat bantal

Nasib jadi ayah 1 :

Nawa : "Ayah kok kalo tidur gak pernah pake bantal?"
Ayah : "Lah gimana bisa dapat bantal, kalian pake bantal 2-2 biji semua..."
Nawa : "Abisnya gak enak kalo cuma pake 1 bantal..."
Ayah : "Trus ayah jadi gak dapat kan?"
Nawa : "Ya gitu deh...." (langsung ambil posisi tidur pake 2 bantal , meluk guling, dan tetap gak mau bagi bantal buat ayahnya...)

Ale jadi imam

"Ale... Nawa... Mey...., ayo cepat ambil wudhu, kita sholat bareng..." teriak saya pinta anak2 u/ sholat isya berjamaah.
Selesai wudhu, Ale dekati ayahnya, "Yah... Ale aja yg jadi imam ya...". "Tumben nih kamu mau jadi imam...", timpal saya. "Dhuhur & Ashar tadi kan Ale jadi imam juga pas ama kakak Nawa & Mey...", jelas Ale.
Saya pun mengiyakan, "Ok deh, nanti kita gantian aja jadi imam. Ayah jadi imam Isya, trus kamu yg lanjutin jadi Imam Tarawih."

Selesai sholat Isya, saya minta Ale jadi imam, "Ayo, sekarang giliran kamu Le...".
Ale pun bersiap jadi imam.
Rakaat pertama berjalan mulus dengan surat Al-Kautsar. Selesai baca Al-Fatihah di rakaat kedua, Ale siap baca surat.
"Bismillahirrahmanirrahiim.... Yaaasin...., Allahu Akbar!"
Haha... ternyata Ale cuma baca satu ayat di surat Yasin. Selesai rakaat kedua, Ale minta kepastian, "gak papa kan yah kalo baca cuma 1 surat?". Saya OK kan aja.

Lanjut ke sholat kedua tarawih, Ale baca surat Al-Ikhlas di rakaat pertama, dan di rakaat kedua surat Al Falaq. "Bismillahirrahmanirrahiim... Qul 'audzu birabbil falaq, min syarri maa khalaq..., Allahu Akbar!"
Al Falaq pun ditutup cuma 2 ayat... :)

Shalat tarawih ketiga, dimulai dgn Al Ashr  dan surat Al Ma'un di rakaat kedua. "Bismillahirrahmanirrahim... Ara'aitalladzi yukadzibubudiddin... fadzalilalladzii yadu'ulyatim..., Allahu Akbar!"
kembali lagi cuma 2 ayat & langsung ruku'.

Sebelum mulai tarawih yg keempat, Ale istirahat sebentar sembari hafalkan surat Al-Lahab. Begitu siap, Ale pun mulai lagi tarawihnya. Kali ini, tarawih terakhir berhasil ditutup dengan surat lengkap An-nas & Al-lahab.
Begitu selesai, mamanya pun memuji keberhasilan jadi imam tarawih. Kemauan Ale jadi imam setidaknya tunjukkan pada saya bahwa dia mau belajar jadi pemimpin.
Meski hafalan suratnya terbatas, tapi kesempatan menjadi imam berikan dia belajar percaya diri.
Keep on going son..., someday you'll be much better :)

28 Ramadhan, 3 Juli 2016

Ayah kok belum sholat juga?

Nasib jadi ayah 3:

Ayah    : "Nawa... Ale... Mey...  ayo cepetan sikat gigi, ambil wudhu, trus sholat isya..!!"
Mey     : "Ayah udah sikat gigi belum?"
Ale       : "Ayah udah wudhu belum?"
Nawa   : "Ayah sendiri udah sholat belum?"
Anak2 berondong balik ayahnya...
Ayah     : "Belum...  Ayah nanti sikat gigi & sholatnya kalo kalian udah tidur biar tenang sholatnya."
Nawa   : "Halah alesan aja..., ntar juga palingan ketiduran. Ayah tuh harusnya kasih contoh buat anak, jangan cuma bisa nyuruh2 doang."
Ale      : "Iya tuh, sendirinya belum sholat. Ya udah kita jadi ikut2an belum sholat."
Mey    : "Ayahkan pemimpin rumah tangga, harusnya sholat duluan..."
Ayah   : "Ya udah deh... ayah ambil wudhu trus sholat..." (terpaksa ke kamar mandi sambil bete... :( )

Rabu, 11 Mei 2016

Sandalku

Kupunya sepasang sandal
Warna merah bersol tebal
Kupakai jalan sampai kaki pegal
Sembari berlari hingga tersengal

Tiap hari sandal kupakai jalan
Terseret-seret aspal jalanan
Terbakar panas & hujan diterjang
Buat sandalku makin usang

Andai sandalku bisa bicara
Sudah pasti akan berteriak
Tak kuat karna selalu diinjak
Oleh derap kaki yang membawa

Sandalku banyak gunanya
Kulempar sandal tuk jatuhkan mangga
Yang ada di kebun tetangga
Sebelah sandal tertinggal disana

Tak kuasa aku mengambilnya
Karna terbayang wajah pemiliknya
Merah padam tertimpa mangga
Lari tunggang langgang aku jadinya



Minggu, 27 Maret 2016

Lakon Bondowoso

Tiga bulan lalu, Paman menerima pinangan seorang bujang dari pulau seberang untuk anak gadisnya. Buat keluarga besarnya, pinangan ini adalah sebuah keberkahan. Buat sang anak gadis ( juga untuk sang bujang), memiliki pasangan hidup yang baik menjadi jawaban atas doa-doa yang selalu dipanjatkan tiap waktu. Tapi buat paman (saya biasa panggil dia Om Drajat), ini menjadi salah satu tantangan besar untuk bisa mewujudkan keberkahan ini.

Dia tahu bahwa membuat perayaan pernikahan butuh dana besar dan usaha yang tak sedikit u/ wujudkan rasa syukur ini. Tiga bulan lalu, dia tahu tak banyak dana yang tersedia. Yang dia tahu dia punya sebuah keyakinan bahwa perayaan ini akan terwujud tepat waktu sesuai janji. Dia yakin bahwa bentuk rasa syukur ini tak boleh dikalahkan oleh berseraknya kesulitan yg bakal menghadang.

Selama tiga bulan terakhir, dia berusaha siapkan segalanya dan rencanakan setiap langkahnya. Singkat cerita, tiga bulan ini dia bak Bandung Bondowoso yang mencoba siapkan candi 1000 dalam 1 malam buat Roro Jonggrang. Pagi hingga sore siapkan lahan kosong menjadi bakal lokasi perayaan. Dan pastinya tak lupa doa tak berkesudahan untuk meminta kelancaran hajatnya pada Allah.

Hinga subuh hari menjelang perayaanpun, dia masih turun langsung pastikan semuanya siap dan benahi apa yang dia rasa tak sesuai rencana. Keinginan ingin menyenangkan anak gadisnya mengalahkan apapun meski waktu makin mendesak.

Kali ini, saya sengaja memilih menjadi penonton, menyimak suguhan cerita om & nikmati liburan. Saya cukup tau diri untuk tak turut andil dalam lakon Bondowoso yang tengah dia jalani.

Hari yang dinantipun tiba... Acara akad berjalan mulus di masjid depan alun-alun. Bujang seberang dan anak gadisnya resmi jadi suami-istri. Perayaan pernikahan dengan konsep pesta kebun tergelar sesuai rencana. Sahabat, kerabat, handai taulan datang dari segenap penjuru. Pesta berlangsung lancar. Hilang sudah penat & cemas selama ini. Meski ada kekurangan, tapi tak terlihat cela di pandangan tamu undangan.

Dia telah persembahkan yang terbaik untuk anak gadis & menantu barunya. Hanya hadiah sederhana yang diberikan: Sebuah keyakinan utuh untuk berani memulai hidup....

Keyakinan bahwa Allah akan mudahkan jalan bila berani memulai dan berusaha sebaik mungkin... dan tidak lupa berserah diri.

Selamat menempuh hidup baru sis Citra & bro Farid. Hadapi hidup dengan keyakinan.. Sekarang giliran kalian buat bangga ayah ibu kalian...

(Cerita dr Purwokerto, 26 Maret 2016)

Senin, 21 Maret 2016

Nawa Dandan



Minggu siang anak-anak minta saya ajak pergi ke toko buku. Setelah sarapan, anak-anak pun segera mandi & dandan. Sudah lebih setengah jam Nawa habiskan waktu untuk bersolek. Akhirnya dia pilih pakai celana panjang biru, baju lengan panjang coklat, & jilbab warna biru. Gak lupa bedak tipis untuk muka. Lenggok kanan lenggok kiri di depan cermin pastikan yang dipakai semua serasi.
Setelah itu Nawa cari-cari sepatu yang pas. Dipilihnya sepatu warna hijau punya mamanya, dan balik lagi dia ngaca depan cermin mencoba meyakinkan diri yang dipakai sudah oke semua.
Seperti biasa, Nawa minta pendapat orang lain. Ayahnya pun dicarinya.
Nawa : Ayah.... Nawa cocok gak pake ini?
Ayah : Cocok Nawa..... (males jawab seperti biasa)
Nawa : Ih Ayah kalo ditanya gitu banget... Nawa cocok gak pake baju, celana & sepatu tabrakan gini?
Ayah : (sembari liat yg dipakai dari atas ampe bawah) Cocok nawa.... Kamu cantik pake baju apa aja. Kalo anak gadis pake warna yang tabrakan tetep oke aja...
Belum puas dengan jawaban Ayahnya, Nawa cari si Empok di dapur..
Nawa : Mpok... Nawa pas gak pake baju ini?
Empok : Cocok Nawa... kamu cantik kok pake itu.
Tetap belum puas juga dengan jawaban Empok, Nawa lari ke Mamanya...
Nawa : Ma... Nawa cocok gak pake baju & celana ini?
Mama : Cocok & Pas Sayang.....
Saya yang sedari tadi perhatikan Nawa mulai protes..
Ayah : Masya Allah Nawa...... Mau berapa orang lagi kau tanya soal bajumu itu? Gak tanya sekalian Pak RT?
Nawa : Nawa kan pengen keliatan cantik & serasi kalo dandan Yah....
(Cakep dikit cekrek, Cakep banyak cekrek-cekrek & upload)J
Trus giliran Mamanya yang protes...
Mama : Ayah tuh ya... Kalo Nawa yang tanya soal baju selalu bilang Cantik.. tapi kalo Mimi yang tanya diem aja. Jadi selama ini Mimi gak cantik ya kl dandan??
Duh... Pusing Jadinya...... !?#/*

Cinta Monyet Nawa



Jam baru menunjukkan pukul 21.00, tapi saya sudah terasa ngantuk & ingin cepat tidur. Selepas selesai sholat Isya, saya langsung matikan lampu. Kami sekeluarga terbiasa tidur bersama dalam 1 kamar. Kebetulan mamanya anak-anak sedang di Palu, jadi kami tidur berempat dikamar. Ale & Maysa sudah tertidur setengah jam sebelumnya. Dalam gelap kamar, Nawa buka percakapan.
Nawa : Ayah, dulu waktu SD pernah suka ama seseorang gak?
Ayah  : Suka gimana maksudnya?
Nawa : Iya suka sama temen ayah yang cewek dulu pas jaman SD. Ayah pernah gak?
Ayah  : Iya pernah...
Nawa : Kalo pas waktu SMP pernah gak Yah? Kalo pas SMA?
Ayah  : Iya pernah ada yang Ayah suka... tapi suka doang & gak pacaran... (#Ayah dulu gak laku    nak :D)
Nawa : Kalo yang jaman SD, namanya siapa aja Yah?
Ayah  : Hmm... ayah lupa namanya! (#pura-pura lupa)
Nawa : Kalo jaman SMP & SMA siapa yah? (#Nawa cecar terus ayahnya)
Ayah  : Ada deh.... (#udah mulai males jawab). Emang kenapa Nawa? Ada temen sekolah yang Nawa suka?
Nawapun mulai curhat ke Ayahnya....

Nawa     : Hmmm... gimana ya.. Dulu kan Nawa suka temen Nawa yang namanya Y (sebut aja Y.....r). Tapi sekarang udah gak enggak. terus sekarang Nawa suka ama yang lain..
Ayah      : Emang kenapa kau suka sama dia?
Nawa    : Waktu itu pas mau akhir kelas 5, tiba-tiba gak tau kenapa Nawa jadi suka liatin dia...
Ayah      : Namanya siapa Nawa? (Ayahnya mulai penasaran, gantian cecar pertanyaan)
Nawa     : Ada deh... gak mau ah Nawa kasih tau. Nanti aja kalo udah SMP pas Nawa udah gak suka ama dia lagi.
Ayah      : Itu sih namanya Cinta Monyet Nawa... :(
 

Sabtu, 09 Januari 2016

Ale Nyamuk... (Nanya Muluuuuk)

Sepulang antar mamanya ke bandara pagi tadi, anak2 mulai tertidur di mobil kecuali Ale. Seperti biasa, kalau ale bicara ama ayahnya topiknya seputar bola. Dan Ale pun mulai topik bahasannya.
(Silahkan lgsg skip ke bawah kalo kepanjangan... )
Ale : Ayah, kok di game bola di hp mama gak ada Ajax?
Ayah : Lho kok bisa? Kan Ajax klub hebat
Ale : Emang Ajax pernah juara yah?
Ayah : Iya, kan Ajax juara Liga Belanda mulu. Dulu jg pernah menang champion
Ale : Tahun brapa ya?
Ayah : Tahun 94 kl gak salah. Dulu menang 1-0 lawan AC Milan
Ale : Ajax klub dr kota mana?
Ayah : Dari Amsterdam
Ale : (mikir bentar) Kalo Ajax saingannya siapa yah?
Ayah : PSV Eindhoven
Ale : Trus siapa lagi yah?
Ayah : Feyenoord ama Twente
Ale : Kalo AZ jago gak yah? (kebiasaan maen game bola jd hafal klub belande)
Ayah : Dulu jago le, tp skrg biasa aja
Ale : AZ dr kota mana yah?
Ayah : Alkmaar
Ale : Dulu bukannya Suarez dr Ajax ya yah?
Ayah : Iya, sebelum pindah ke Liverpool
Ale : Di Ajax dulu jago gak yah?
Ayah : Di Ajax dulu dia juga jago Le.. Penyerang Ajax dulu ada dua, Suarez ama Huntelaar
Ale : Huntelaar itu siapa yah?
Ayah : Itu lho Le... yg skrg di Schalke
Ale : Dulu sblm di Schalke dimana yah dia?
Ayah : Dia dulu pernah ke Madrid stlh dr Ajax, trus ke AC Milan. Terakhir pindah ke Schalke
Ale : Kalo Suarez yg skrg di Barcelona, jagoan mana pas dulu yg di Ajax atau yg skrg?
Ayah : Ya jagoan sekarang lah Le... kan Barcelona tahun lalu juara mulu. Dapet 5 piala?
Ale : Wah hebat dong yah... pialanya apa aja?
Ayah : Coba kamu hitung....
Ale : (sambil mikir) Piala La Liga, Piala Champion, Piala Raja...... trus apa lagi yah kok bisa 5?
Ayah : Piala Super Eropa ama yg baru menang kmaren, Piala Dunia antar Klub
Ale : Piala Super Eropa itu apa yah?
Ayah : Itu juara champion lawan juara EUFA, tahun lalu Barcelona lawan Sevilla
Ale : Kalo Piala Dunia antar klub, Barcelona lawan siapa?
Ayah : Lawan siapa coba... masak gak tau?
Ale : Lawan siapa ya? Ale lupa yah...
Ayah : Lawan River Plate, Barcelona menang 3-0
Ale : Kata ayah, Barcelona dr dulu jago... kok Ajax bisa juara champion yah? (coba sambung-sambungin soal Ajax)
Ayah : Barcelona emang dr dulu jago, tp pas thn 94 Ajax jg jago
Ale : Dulu emang Barcelona yg jago siapa aja yah?
Ayah : Yang ayah tau, mulai jagonya pas ada Ronaldo yg botak. Ronaldo itu larinya kenceng, kayak Ronaldo yg di madrid sekarang
Ale : Ronaldo botak bukannya pernah di Madrid juga ya yah?
Ayah : Dulu pertama kali, Ronaldo main di PSV, trus pindah ke Barcelona, pindah lagi ke Inter. Abis itu dibeli Madrid, terakhir kl gak salah ke Milan
Ale : Yah.. bukannya dulu Maradona pernah main di Barcelona ya? Itu tuh yang ayah bilang pas dia suka mabok2an... (tiba2 dia ingat film dokumenter Maradona)
Ayah : Iya... itu dulu pas tahun 88an kl gak salah, ayah masih kecil waktu itu. Masih SD kelas 2
Ale : Yah... jagoan mana Barcelona atau Madrid?
Ayah : Kalo sekarang ya Barcelona
Ale : Kalo dulu?
Ayah : Kl dulu ya Madrid... kan dulu suka menang Champion
Ale : Emang Madrid udah menang brapa kali?
Ayah : 10 kali
Ale : Kalo Barcelona?
Ayah : mungkin 5 atau 6 kali (jawab sekenanya)
Ale : Jadi Madrid ama Barcelona ganti-gantian aja ya yah jadi juaranya?
Ayah : Iya
Ale : Kalo klub dari Inggris suka menang champion gak?
Ayah : Jarang... paling sekali atau 2x
Ale : Emang knapa yah kok jarang menang?
Ayah : Karena di Inggris banyak kompetisinya
Ale : Jadi pemainnya capek ya yah?
Ayah : Iya...
Ale : Kompetisinya ada apa aja yah?
Ayah : Kayak Arsenal aja dia ikut 4 kompetisi. Liga, Piala FA, Champion, ama Capitol One
Ale : Capitol One itu apa yah?
Ayah : Itu kompetisi yg diikuti semua klub di Inggris, dari divisi utama ampe divisi 3
Ale : Di Capitol One, Manchester City masuk semifinal ya yah?
Ayah : Iya kali... ayah gak ikutin soalnya..
Ale : Yah di City, Yaya Toure msh ada gak?
Ayah : Masih
Ale : Kalo Silva?
Ayah : Masih
Ale : Kalo Aguero?
Ayah : Masih
Ale : Kalo Dzeko?
Ayah : Udah pindah ke Roma
Ale : Trus gantinya siapa yah?
Ayah : Bony... Wilfried Bony yg dulu di Swansea
Ale : Kan Bony udah dr dulu yah... dia kan cadangan
Ayah : Iya ya... oh ya pengganti Dzeko itu yg dulu di Liverpool, yg kriting2 item itu. Siapa ya namanya?
Ale : (mikir....) Sterling ya yah?
Ayah : Iya Raheem Sterling....
(versi asli obrolannya lebih panjang lagi... udah capek nulisnya)
Nawa yang dari tadi pengen tidur, mulai pusing dengar ocehan Ale...
Nawa : Udahan lah le.... pusing aku dengernya!! Dr tadi nanya muluuuk....!!!!
Gak terasa tiba2 udah mo sampe rumah aja

Ampun Ale....... pusing ayah jawab pertanyaanmu...